Wednesday, October 23, 2013

Gardens by The Bay yang Memukau

Satu proyek pertamanan terbesar di Singapura yang berlokasi di tepian Marina Bay adalah ‘Gardens By The Bay’. DIkenal juga sebagai taman selatan Marina, taman yang satu ini benar-benar akan memukau semua orang yang datang berkunjung ketika proyeknya selesai. Hingga saat tulisan ini dibuat, proyek pembuatannya sedang berlangsung. Lokasinya hanya berjarak 5 menit dari pusat kota Singapura. Arsitekturnya luar biasa rumit, membutuhkan perhitungan tinggi, namun memiliki segi artistik yang mengagumkan. Oleh sebab itu, proyek ini telah beberapa kali memenangkan penghargaan. Misalnya adalah Grant Associates yang diraih 3 tahun yang lalu. Arsiteknya saja mendapatkan penghargaan Wilkinson Eyre dan teknik strukturnya adalah Atelier 10.
 
Taman ini akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu Bay South dan Bay East. Disini pengunjung akan menemukan Supertrees dengan ketinggian 16 lantai. Pohon super ini akan menjulang ke angkasa hingga 16 lantai, dan bisa membawa Anda melihat keseluruhan kota. Pohon yang akan disebut sebagai pohon solar ini bisa mengumpulkan air hujan dan mengumpulkan energi solar. Semantara di bagian timur, pengunjung akan disuguhkan pemandangan hutan tropis, taman bunga, lokasi berjalan-jalan, hingga lokasi piknik dengan pemandangan perairan teluk Marina yang sangat indah. Area bagian timur ini bisa digunakan sebagai tempat melepas lelah, bermain bersama keluarga, atau bahkan melakukan aktivitas olahraga seperti jogging dan bersepeda.

Dengan memiliki luas sebanyak 101 hektar, setengah dari lahan ini akan dipenuhi taman botanikal yang akan menjadi bagian dari National Parks Board’s Gardens by the Bay Project. Taman ini rencananya bukan hanya didesain secara horisontal, namun juga vertikal. Caranya adalah memenuhi tiang-tiang dengan berbagai tumbuh-tumbuhan hingga ketinggian 25 meter atau bahkan 50 meter. Taman ini akan dipenuhi oleh jutaan flora langka dan flora yang masuk dalam daftar konservasi. Biaya untuk membangun taman ini mencapai 1 juta miliar dolar Singapura.  Bermain ke Gardens By The Bay akan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi pasangan dan keluarga.

Gardens By The Bay 2Gardens By The Bay 3yoursingapore.com  

sumber: www.yoursingapore.com

Saturday, October 12, 2013

Cantiknya Taj Mahal di India

Sejarah Taj Mahal di India- Taj Mahal berdiri kokoh di Agra, sebuah kota kecil di Negara Bagian Utara Pradesh yang berjarak sekitar 200 kilometer di selatan New Delhi, India. Keindahan dan kemegahan Taj Mahal telah memberikan inspirasi kepada para seniman dalam melahirkan karya-karya terindahnya dalam berbagai bentuk. 
Cerita keabadian cinta yang mengilhami pembangunannya telah menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikannya.
Sejarah Taj Mahal di India
Sejarah Taj Mahal di India
Mahakarya manusia yang masih dikagumi hingga kini itu merupakan kompleks pemakaman yang dibangun dengan memadukan gaya arsitektur Persia, Turki, Islam, dan India. Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO..

Nah, Kali ini Kumpulan Sejarah akan menyajikan secara lengkap bagaimana sejarah didirikannya Taj Mahal di India untuk menambah wawasan sobat semua tentang bangunan bersejarah ini. Berikut informasi selengkapnya yang telah penulis rangkum dari berbagai sumber.

Taj Mahal di kenal sebagai contoh karya arsitektur muslim India. Selain itu, Taj Mahal dikenang sebagai lambang cinta abadi Kaisar Shan Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan simbol cinta dan hasrat.

Taj Mahal dibangun Kaisar Mogul ke lima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal.

Awalnya, Shan Jahan hanya menyebut masjid itu hanya sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti "Istana Mahkota", sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia.

Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun 1631. Kematian Sang Permaisuri ini membuat Sang Raja begitu berduka. Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan "ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya".

Shah Jahan memerintahkan Ustaz Ahmad membentuk bangunan ini. Ustaz Ahmad mengumpulkan 20.000 orang pekerja yang terdiri daripada tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia. Arsitek yang paling terampil, tatahan pengrajin, ahli kaligrafi, pemahat batu dan tukang batu datang dari seluruh India dan daerah yang jauh seperti Persia dan Turki. Master tukang batu itu dari Baghdab, seorang ahli dalam membangun kubah ganda dari Persia, dan seorang spesialis tatahan dari Delhi.

Dengan bumbung, kubah dan menara yang diperbuat daripada marmar putih, serta seni mozek yang indah, Taj Mahal merupakan salah satu daripada Tujuh Benda Ajaib di dunia. Sebanyak 43 jenis batu permata, termasuknya berlian, jed, kristal, topaz dan nilam telah digunakan. Pembinaan Taj Mahal menelan masa selama 22 tahun. Bahan bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah dengan menggunakan 1000 gajah. Dan berdirilah kubah utama setinggi 57 meter.

28 batu-batuan indah dari berbagai wilayah Asia digunakan. Seperti batu pasir merah dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet, lapis lazuli dan safir dari Srilanka, batubara dan batu kornelian dari Arab, dan berlian dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan.

Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada di depan makam. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna.

Taj Mahal menggabungkan bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal. Inspirasi khusus datangnya dari Dinasti Timurid dan bangunan Mughal termasuk; Gur-e Amir (makam Timur, pengasas dinasti Mughal, di Samarkand),makam Humayun, Makam Itmad-Ud-Daulah (yang disebut sebagai Bayi Taj), dan Masjid Jama. Sementara bangunan Mughal awal biasanya dibangun dari batu pasir merah, Shah Jahan menganjurkan penggunaan marmar putih dihias dengan batu separa bernilai, dan bangunan di bawah naungannya mencapai tahap kehalusan baru.
 
Posted by Aris Fourtofour on Minggu, 24 Maret 2013

Wednesday, October 2, 2013

Great Wall of Koto Gadang

Selama ini, bila kita menyebut kata great wall, bisa dipastikan yang dimaksud adalah tembok raksasa di Cina. Namun, kini tak cuma Negeri Tirai Bambu saja yang memiliki benteng panjang, Sumatera Barat pun punya satu tembok seperti itu, namanya Great Wall of Koto Gadang. 

Meski tak sepanjang great wall yang ada di Cina, keindahan Great Wall of Koto Gadang dapat dipastikan tidak kalah dengannya. Dengan panjang 1,5 kilometer, Great Wall of Koto Gadang ini membentang dari Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi. Satu lagi, tembok raksasa Koto Gadang melintasi Ngarai Sianok. Di titik itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan lembah raksasa nan indah dan hijau.

Nama Koto Gadang sendiri diambil dari tempat-tempat yang dilewatinya: Nagari Kota Gadang, Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, dengan Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi. Konon, Koto Gadang yang dikenal dengan negeri pengrajin perak ini banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional. Misalnya, H. Agus Salim, St. Syahrir, Rohana Kudus, dan Emil Salim.

Bila datang dari Kota Padang, Anda harus menempuh jarak sejauh 106 kilometer menuju Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, gerbang Great Wall of Koto Gadang. Dari sana, pengunjung akan menuruni jejang menuju Lembah Ngarai Sianok yang dibatasi tembok besar pada sisi kiri dan kanan. Sungguh menantang dan membutuhkan stamina kuat.

Di beberapa titik, ada pos-pos untuk beristirahat. Salah satunya terletak 500 meter dari gerbang, menjorok ke kanan. Di sana pengunjung dapat menikmati tebing tinggi, lembah hijau, dan sungai yang indah. Pastinya, udara di sana sejuk. Membuat peluh yang keluar, akibat menempuh great wall, tak lagi terasa. "Sejuk di sini," kata seorang pengunjung, Yonaldi, 42 tahun. "Meskipun harus menurun dan mendaki anak tangga yang tinggi, udaranya sejuk."

Yonaldi menganggap Great Wall of Koto Gadang wajib dikunjungi. Selain memiliki pemandangan indah, obyek wisata ini sarat sejarah. "Emil Salim dulu melewati jalur ini menuju Bukittinggi. Begitu juga dengan Agus Salim," ujarnya.

Di great wall ini, wisatawan juga akan melewati jembatan gantung berkapasitas 10 orang. Jembatan ini berguna untuk meniti sungai yang terjal. Penuh tantangan. Kala kembali ke pintu gerbang, adrenalin pengunjung kembali diuji. Sebab Anda harus mendaki anak tangga yang kabarnya berjumlah seribu jenjang.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, obyek wisata yang diresmikan Ahad, 27 Januari 2013 ini, merupakan hasil gagasan dari mantan Gubernur Sumatera Barat, sekaligus mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Azwar Anas. "Pembangunanya tidak menggunakan dana APBD dan APBN," kata Irwan. "Murni dari sumbangan swadaya masyarakat, khususnya perantau asal Koto Gadang."

Setelah mengunjungi great wall, wisatawan dapat menikmati obyek wisata lainnya, tak jauh dari sana. Misalnya, Lubang Jepang, Benteng Fort de Kock, atau Jam Gadang di Kota Bukittinggi. Cukup dengan duduk di kursi taman, pelancong pun dapat melepas letih usai mengelilingi deretan obyek wisata itu.

ANDRI EL FARUQI
www.tempo.co